Animator Indonesia yang Terkenal di Dunia
1. Rini Sugianto
Berawal dari kecintaan
terhadap karakter fiksi seorang jurnalis berjambul bernama Tintin, seorang
animator muda asal Indonesia bernama Rini Sugianto sukses menembus kancah
perfilman Hollywood. Rini, lulusan S2 dari Academy of Arts di San Francisco,
California, yang saat ini bekerja sebagai animator di perusahaan WETA digital
di Selandia Baru, baru-baru ini ikut menggarap film “The Adventures of Tintin.”
Dalam film ini, Rini bertindak sebagai animator dengan andil paling besar. dia
mengerjakan paling banyak adegannya, total ada 70 shot di film Tintin. Saat
ini, Rini juga sedang menggarap animasi untuk film Hollywood lainnya. film The
Avengers, gabungan superhero seperti “Thor” dan “Captain America”.
2. Griselda Sastrawinata
Griselda pindah ke AS
sejak dari Bangku kelas 2 SMA dan menamatkan SMA di sana, lalu ia melanjutkan
ke Art Center College of Design di Pasadena, AS. Selain bekerja di Dreamwork,
Griselda juga mengajar ilmu komunikasi visual di kampus almamaternya. Shrek adalah
salah satu film produksi dari Hollywood yang melibatkan Griselda Sastrawinata,
seorang animator asal Indonesia yang tinggal di California, Amerika. Ia bekerja
untuk studio animasi terkenal Dreamwork. Perusahaan film animasi inilah yang
sudah memproduksi berbagai film terkenal seperti Kungfu Panda, Madagascar,
Monster Aliens, serta banyak yang terkenal lainnya.
3. Andre Surya
Lahir di Jakarta, 1
Oktober 1984, studi di Jurusan Desain Komunikasi Visual Univeritas
Tarumanagara, Jakarta. Andre adalah satu-satunya digital artist asal Indonesia.
Ia bernaung di divisi Industrial Light and Magic (ILM) Lucasfilm Singapore.
Lucasfilm merupakan salah satu production company tersukses di dunia, yang
didirikan tahun 1971 oleh George Lucas, sutradara Star Wars. Karya lainnya,
City of Enhasa, juga meraih juara satu di Future World Contest. Iron Man adalah
film pertama yang ia kerjakan. Setelah itu, ia terlibat dalam penggarapan
sejumlah judul film seperti Star Trek, Terminator Salvation, Transformers:
Revenge of the Fallen, dan Iron Man 2. Ia juga ikut menggarap Indiana Jones and
the Kingdom of the Crystal Skull, Surrogates, dan Transformers: Revenge of the
Fallen.
4. Christiawan Lie
Chris Lie, tamatan ITB
dan peraih beasiswa full bright untuk kuliah di jurusan sequential art (komik)
di Savannah College of Art and Design, Amerika Serikat merupakan salah satu
pekerja dibalik layar beberapa film terkenal. Sebut saja Transformers 3, GI
Joe, hingga yang terbaru Spiderman 4. Bahkan,saat ini dia juga tengah
merampungkan beberapa proyek gim, seperti Starwars dan Lord of the Rings.
5. Wirawinata
Lulusan Nanyang
Polytechnic (Singapore) dan Art Centre Collage of Design (Passadena/ CA-US) ini
awal nya sekedar menyelesaikan film animasi “The Small Red Plane” sebagai final
project kelulusan di Art Centre, dan iseng” mengirimkan film mereka ke festival
film animasi Internasional. Diluar dugaan The Litte Red Plane meraih banyak
penghargaan seperti medali emas Student Emmy Award dan Dance With Film, Piala
Kristal di Festival Film Heartland, serta ditayangkan khusus di Festival Film
Cannes. Kini Wira dengan perusahaan yang didirikannya Shadedbox mulai beralih
ke dunia animasi komersial, dengan bekerja sama dengan Cartoon Network, The
Gotham Group, Buena Vista Games, Sony Computer Entertainment of America,
Microsoft, Midway Games dan Landor. Karya lainnya seperti pembuatan animasi
iklan: Burger King, Toyota Yaris, Air Transport Authority dan FIlm Animasi
Desperate Housewives.
6. Marsha Chikita Fawzi
Putri indonesia yang
menjadi Animator Film Upin-Ipin namanya Marsha Chikita Fawzi, Putri pasangan
selebritis Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Kiki panggilan akrab nya ini saat
memulai Karirnya saat ikut program magang di perusahaan di Las’ Copaque
Production(rumah produksi yang membuat film animasi Upin-Ipin). Sejak awal
2010, dia diterima di sana . Bahkan, dia merupakan satu-satunya orang Indonesia
yang bekerja di perusahaan tersebut. Dia terjun langsung ikut membuat animasi
film anak-anak yang banyak digemari di Indonesia itu. Meski magang, Kiki sudah
dibayar RM 500 (ringgit Malaysia) atau Rp 1.400.000 (kurs 1 RM = Rp 2.800) per
bulan. Lantaran pekerjaannya dinilai istimewa, Kiki akhirnya diterima sebagai
karyawan dengan gaji lebih besar. Awalnya, Marsha bekerja serabutan di studio
itu. Maklum, untuk bisa menjadi profesional, pekerja di sana harus bisa
mengerjakan semua bagian. Tapi kini Marsha sudah mendapat posisi yang pasti,
yaitu di bagian komposter. Bagian tersebut khusus menangani efek visual,
termasuk pewarnaan pada animasi agar terlihat sempurna dan enak dilihat.
7. Pamela Halomoan
Setelah Rini Sugianto
berhasil menjadi animator dunia, kini muncul animator dan ilustrator bernama
Pamela Haloman. Di usianya yang baru 19 tahun, karya Pamela telah dinikmati
masyarakat Singapura, Amerika, Inggris dan Turki. Tida hanya itu, karakter yang
Ia buat telah berhasil menarik perhatian banyak pengunjung saat dipamerkan di
Singapore Game Toy Comic Convention. Ribuan karakter telah dibuat oleh Pamela,
namun salah satu karakter bernama “Wolly” yang membuat Pamela mendapat cukup
perhatian. Wolly adalah salah satu karakter ciptaan Pamela yang digambarkan
dengan muka seekor babi dengan mata setengah terbuka yang diikuti bentuk badan
penggabungan dari beberapa hewan. Pameran pertama Pamela pun dilakukan di
Papertoys Exhibition di Turki dan langsung mendapat perhatian dari pihak
galeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar